IJN Pastikan Setiap Pasien Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Terbaik

KUALA LUMPUR (Waspada): Institut Jantung Negara (IJN) yang merupakan salah satu rumah sakit penanganan jantung di Malaysia, memastikan setiap pasien yang datang mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.

IJN yang berlokasi di Jalan Tun Razak, Kuala Lumpur, Malaysia merupakan institusi spesialis jantung yang berkomitmen untuk memberikan standar terdepan dalam bidang kedokteran kardiovaskular dan toraks untuk pasien jantung dewasa dan anak.

Head of Anaesthetis and Intesive Care Department IJN, Prof Dato Dr Suhaini Kadiman menjelaskan, dalam menangani pasien dengan kriteria penyakit tertentu, IJN selalu meletakkan prioritas pada pasien-pasien yang memerlukan perawatan. Utamanya, pihaknya mengedepankan dengan kriteria-kriteria tertentu yang sudah ada standarnya.

“Pertama sekali adakah pasien tersebut mengalami keadaan yang sifatnya kecemasan atau emergency. Pasien yang mengalami keadaan kecemasan atau emergency, kita memberikan prioritas utama,” ujarnya saat menjawab pertanyaan peserta IJN Fam Trip dari Indonesia saat berkunjung ke IJN, di Kuala Lumpur, Malaysia, baru-baru ini.

“Kalau dia (pasien) masuk pukul 8 pagi, maka pukul 8 setengah pagi langsung kita tolak ke dewan bedah dan lab. Selepas proses pendaftaran akan langsung kita lakukan tindakan untuk menyelamatkan pesakit tersebut,” sambungnya.

Kedua, lanjutnya, ada keadaan yang dilihat sebagai semi emergency. Kriteria ini dilihat sebagai semi emergency, tapi keadaan stabil.

“Yang ini mungkin kita boleh atur sedikit. Jika dia masuk pada hari ini, mungkin pembedahannya bisa kita atur pada besok atau lusa, tapi dalam kurun waktu 1 atau 2 hari kita stabilkan dan optimalkan keadaannya, dan akan kita bawa untuk melakukan prosedur,” terangnya.

Ketiga, pasien yang bersifat dipanggil atau elektif. Pasien dengan kriteria ini keadaannya tidak cemas. Biasanya, pasien ada masalah tetapi tidak cemas, dan masalahnya bersifat kompleks, tetapi keadaan stabil dan tidak berada dalam keadaan yang cemas.

“Yang ini bisa kita aturkan, dia boleh masuk bulan depan atau 2 bulan lagi, kita mengikut pada banyak faktor. Itulah keadaan yang mungkin kita hadapi. Ada keadaan di mana kita perlu membuat kepastian bahwa peralatan yang diperlukan ada,” bebernya.

“Contohnya, dalam pembedahan pembuluh darah utama, pembuluh darah yang akan kita ganti tersebut perlu kita tempah terlebih dahulu. Tetapi, kita pastikan semua alat yang ada cukup dan peralatan sudah ada di IJN,” ujarnya.

Layanan Kardiologi

Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan, layanan kardiologi di IJN mencakup pemeriksaan penunjang non-invasif (termasuk modalitas pencitraan) serta pemeriksaan dan intervensi invasif. Dalam prosesnya, investigasi dan pengobatan invasif utama IJN dipusatkan pada pengobatan penyakit arteri koroner.

IJN melakukan angiogram koroner dan intervensi koroner (angioplasti dan pemasangan ring) dalam jumlah besar setiap tahunnya. Prosedur ini dapat diakses dari selangkangan (rute femoralis) atau dari pergelangan tangan (rute radial). “Kami telah mempertahankan kompetensi kami dan sering kali prosedur kami berada di tepi teknologi,” ujarnya. IJN memiliki Unit Elektrofisiologi (EP) yang kuat untuk merawat pasien dengan irama jantung tidak normal (aritmia), dan secara rutin memasang alat pacu jantung permanen untuk bradiaritmia (kebanyakan memiliki ruang ganda), terapi sinkronisasi ulang jantung untuk pasien gagal jantung, dan ablasi frekuensi radio untuk takiaritmia serta fibrilasi atrium.

IJN juga melakukan intervensi perifer pada arteri ginjal, ekstremitas bawah dan atas serta arteri karotis melalui angioplasti dan pemasangan stent. Selain itu, juga menawarkan perbaikan endovaskular untuk aneurisma perut dan toraks.

IJN juga telah memulai teknologi baru seperti pencegahan stroke dengan menggunakan perangkat oklusi pelengkap atrium kiri, denervasi ginjal untuk hipertensi resisten, penggantian katup aorta transkateter (TAVI) untuk pengobatan stenosis aorta serta perangkat klip mitral dalam pengobatan regurgitasi mitral parah pada pasien yang berisiko tinggi untuk operasi konvensional.